Selasa, 24 Februari 2009

Lokasi Batubara di Musi Rawas di Survei

Dua konsultan pertambangan dari India dan Australia melakukan survei di beberapa lokasi batubara di kawasan Musi Rawas (Mura). Survei batubara tersebut dilakukan di Kecamatan Muara Lakitan Desa Muara Rengas, Lubuk Nimbin, dan Sungai Kandis. Tujuannya untuk mengetahui kualitas dan lokasi batubara yang layak ditambang.Kasi Pengawasan Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Mura Iskandar menjelaskan, kedua konsultan tersebut merupakan utusan dari PT Sugico Group Jakarta yang juga merupakan mitra dari perusahaan Reliance Energy India yang berencana akan mengivestasikan modalnya ke Mura di sektor batubara sebesar lebih kurang USD30 juta.
“Mereka datang ke Mura pada minggu pertama bulan Mei dan minggu ketiga Mei. Kalau dari India konsultannya tiga orang yang dipimpin Sujay,sedangkan dari Australia konsultan dari AMC dua orang dengan ketua timnnya Mr Endru,” katanya kepada SINDO, Selasa (3/2).
Dari hasil pengamatan tim survei, lokasi batubara yang dinilai memiliki ketebalan dan kualitas layak untuk ditambang di daerah Muara Rengas. Diperkirakan cadangan batubara di sana mencapai lebih kurang 116 juta ton.
“Sebenarnya masih banyak lagi lokasi-lokasi batubara yang tersebar di wilayah Mura totalnya lebih kurang 2 miliar ton dengan nilai kalori 5.000-6.000 kalori dan ketebalannya 0,5-30 meter yang tersebar antara lain di Kecamatan Muara Kelingi, Muara Lakitan, Beliti, Nibung dan Rawas Ilir. Hasil survei itu baru sebagian kecil saja,” katanya.
Setelah melakukan pengamatan dan mengambil beberapa sample batubara, rombongan konsultan itu langsung kembali menuju ke Jakarta untuk melaporkan hasil survei mereka ke PT Sugico.
“Tapi kabarnya sebelum mereka melaporkan hasil pengamatan di lapangan, contoh (sample) batubara terlebih dahulu dibawa ke laboratorium pertambangan di Australia untuk diteliti lebih lanjut.Setelah itu,baru hasilnya dilaporkan kepada PT Sugico dan kemudian baru Sugico akan melaporkan hasilnya kepada Distamben Mura,” ujarnya.
Dia mengatakan hasil survei lengkapnya baru dapat diketahui tiga minggu ke depan. Karena kawasan batubara di Mura luas, tidak menutup kemungkingan PT Sugico akan kembali mengirimkan konsultannya ke Mura untuk melakukan survei lokasi lain. Untuk diketahui, ungkap dia, PT Sugico Grup memiliki anak perusahaan yaitu PT Brayan Bintang Tiga dan PT Sriwijaya Bintang Tiga.
Kedua PT itu sebenarnya sudah memiliki izin KP di Mura dan tinggal melakukan penambangan dengan wilayah yang telah ditentukan masing-masing. Dengan masuknya investor India tersebut, prospek sektor ini ke depan akan sangat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Mura khususnya dalam hal bagi hasil.
Sebagai gambaran,apabila pihak investor sudah dipastikan melakukan MoU maka semua infrastruktur penunjang dan fasilitas pertambangan semuanya akan mereka tanggung.
“Termasuk pembebasan lahan serta akses sarana tranportasi seperti pembangunan rel kereta api (KA) dan fasilitas lainnya,”jelasnya. Sementara itu,Kabid Pertambangan Johan Firdaus mengatakan, Pemkab melalui dinasnya saat ini terus melakukan persiapan untuk mengoptimalkan keberadaan batubara di Kabupaten Mura.
“Paling banyak cadangan batubara di Kecamatan Rawas Ilir sekitar lebih kurang 1 miliar ton, kemudian disusul Kecamatan Muara Lakitan sekitar 350 juta ton,” ungkapnya.
Dihubungi terpisah, anggota DPRD Mura Idil Wahyudin berharap dengan banyaknya cadangan batubara di Kabupaten Mura pihak Pemkab dapat memanfaatkannya serta mengelolanya secara baik. “Apabila batubara itu dapat dikelola dengan bagus, hasilnya akan sangat besar untuk pembangunan Mura ke depannya,” harap anggota DPRD Komisi D Mura itu. (ade satia pratama/SINDO)

Tidak ada komentar: