Selasa, 03 Maret 2009

Caleg Golkar Minta KPU Tunda Pemilu 2009

Labuhanbatu (SIB)Caleg Partai Golkar Ir Leo Nababan meminta KPU menunda pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 9 April 2009. Itu dinyatakannya karena menganggap pelaksanaan tahapan Pemilu belum berjalan dengan baik. Bahkan terindikasi adanya diskriminasi terhadap parpol lain sehingga dipredikasi Pemilu 2009 bakal tidak jurdil (jujur dan adil).Misalnya, kata Leo, contoh-contoh surat suara yang dipajang KPUD Labuhanbatu di sejumlah titik persimpangan jalan, tidak jelas. Dalam contoh surat suara dimaksud, hanya lambang Partai Demokrat yang terang. Sedangkan lambang partai-partai lain peserta Pemilu yang ada dan terdaftar di daerah itu, kabur.“Saya minta KPU menunda Pemilu 9 April 2009, karena sudah ada indikasi penyelenggaraan Pemilu yang tidak jujur,” tegas Leo Nababan, menyampaikannya kepada SIB, Selasa (3/3), per telepon.Beberapa contoh surat suara yang tidak jurdil itu dilihatnya, Selasa, ketika dia melakukan sosialisasi di Labuhanbatu dan melintas dari jalinsum Labuhanbatu, Rantauprapat-Aek Nabara-Kotapinang. Contoh surat suara itu dipajang baru-baru ini. “Saya kaget melihat contoh surat suara yang dipajang KPU di persimpangan-persimpangan jalan besar di daerah ini, karena yang bisa dilihat itu hanya lambang Partai Demokrat, sedang gambar partai lain tidak jelas. Kabur,” tukas Leo.Menurut dia, kenyataan ini bisa membuat 43 parpol lain atau 35 parpol di Labuhanbatu marah. Sebab, ini sudah menunjukkan adanya diskriminasi penyelenggara pemilu terhadap sejumlah parpol lain yang juga peserta pemilu. Dengan adanya bukti itu, dia mengindikasikan pelaksanaan Pemilu 9 April 2009 tidak jurdil. Sebab, kata dia, KPU dalam mencetak contoh surat suara saja pun sudah terjadi tipu menipu, hanya gambar partai Demokrat yang bisa terlihat, lambang partai-partai lainnya semu atau tidak dapat dilihat dari jarak 3 meter.“Pada prinsipnya, Pemilu di Indonesia ini jujur dan adil. Kalau begini, bisa dikatakan tanda-tanda Pemilu nanti tidak jujur dan tidak adil,” ujar caleg Golkar untuk DPR dari Dapem Sumut II (salah satu daerahnya Kabupaten Labuhanbatu), menyesalkan contoh surat suara dimaksud.Leo Nababan yang juga staf ahli Ketua DPR Agung Laksono, meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera turun tangan supaya tidak ada penipuan dalam pelaksanaan Pemilu 2009 ini.“Kalau kenyataan itu dibiarkan dan sampai terjadi dalam surat suara pada hari H nanti 9 April 2009, ini bisa kacau. Bakal terjadi Pemilu tidak jurdil,” tukasnya.Caleg nomor 2 dari PPRN Dapem (1) untuk DPRD Labuhanbatu, Efran Simanjuntak SE, mengungkapkan hal senada dengan Ir Leo Nababan. Dia menyatakan tidak boleh ada diskriminasi dari pihak manapun terhadap parpol manapun dalam tahapan maupun pelaksanaan Pemilu. “Tidak boleh ada diskriminasi dalam pelaksanaan Pemilu ini kalau memang negara atau penyelenggara mau transparan. Pelaksanaan Pemilu harus jujur dan adil,” ujarnya.Menurutnya, untuk menghindari persoalan baru, KPU sebaiknya mengganti master contoh surat suara yang telah terpajang itu. Karena terkesan ada keberpihakan penyelenggara terhadap salah satu parpol.“KPU kan harus independen, atau harus merasa semua parpol peserta Pemilu miliknya,” ujar dia.Ketua KPUD Labuhanbatu, Suhari Pane SIP, yang sedang sosialisasi di Kota Pinang, ketika dihubungi SIB per telepon seluler, mengatakan kalau ada yang kabur adalah salah pencetak. Katanya, tidak ada yang kabur dalam master contoh surat suara sebelum dicetak. Contoh surat suara itu dicetakkan oleh sekretariat KPU di Medan.“Hasil croscekku tidak ada yang kabur. Ya, pastinya kalau ada, itu salah pencetak,” tulis Suhari dalam SMS menjawab SIB. (S25/p)


Sumber: Hariansib.com

Kunjungi www.cibercentra.com Layanan iklan dan promosi online gratis!

Tidak ada komentar: