Kamis, 05 Februari 2009

Golkar: Demo "Protap" Sengaja Didesain

Laporan wartawan Kompas.com Inggried Dwi Wedhaswary
JAKARTA, JUMAT — Demo massa propembentukan Provinsi Tapanuli (Protap) yang berujung pada tewasnya Ketua DPRD Sumatera Utara, Abdul Azis Angkat, dinilai Partai Golkar sebagai aksi demo yang sengaja didesain untuk memaksakan kehendak. Partai Golkar pun telah menurunkan tim investigasi sendiri untuk mengusut kasus yang menewaskan kadernya itu.

Demikian dikatakan Ketua DPP Partai Golkar, Burhanuddin Napitupulu, dalam diskusi "Kekerasan Politik di Medan", Jumat (6/2), di Gedung DPD, Jakarta.

Parameter by design yang dilihat adanya kelompok intelektual muda (mahasiswa) dan ibu-ibu yang berada di garis depan saat demo berlangsung. "Kalau tameng yang dipakai mahasiswa dan ibu-ibu, kita lihat ini bukan demo biasa, tapi sudah by design. Dan ruangan dikuasai, sempat ada tawar-menawar juga. Karena, agenda pemekaran tidak ada dalam rapat saat itu," ujar pria yang akrab disapa Burnap ini.

Burnap menambahkan, beberapa hari sebelum demo massa tersebut, di harian lokal sudah berkembang pemberitaan yang menyatakan ancaman akan mengerahkan massa jika DPRD Sumut tidak mengesahkan pembentukan Protap. "Ada kekhawatiran dari inisiator pembentukan provinsi ini, keinginannya dihalang-halangi. Sehingga, mengerahkan kekuatan massa untuk mendesak mengesahkan Protap," ujarnya.
Golkar juga mempertanyakan pasal yang dikenakan pada para pelaku, yang hanya dijerat pasal perusakan. Peristiwa ini, juga dinilai menghancurkan sistem demokrasi yang selama ini digembar-gemborkan paling baik saat ini. Unsur pemaksaan kehendak dan barbarian yang dikedepankan, sangat diprihatinkan.

Direktur Eksekutif Setara Institute, Hendardi, mengatakan, aksi anarkisme tidak dibenarkan dalam demokrasi. "Kalau pejabat publik di tingkat provinsi saja seperti itu, bagaimana jaminan keamanan bagi rakyat kecil? Peristiwa ini memberikan pesan kepada negara untuk memberikan jaminan perlindungan keamanan kepada warga negaranya," kata Hendardi.Inggried Dwi Wedhaswary

Tidak ada komentar: