Senin, 16 Februari 2009

Saya Dukung Protap Bahkan Siap Bantu Dana, Tapi Sesalkan Demo Berujung Anarkis

Medan (SIB)Fungsionaris DPP Partai Golkar Ir Leo Nababan menegaskan, ide pembentukan Propinsi Tapanuli memang benar-benar aspirasi sebagian besar masyarakat di kawasan Tapanuli dan bukan keinginan dari elit-elit tertentu seperti ramai dibiaskan media-media massa.

Hal itu dipastikannya lagi setelah mengunjungi masyarakat di beberapa daerah seperti Tarutung (Taput), Sibolga, Humbang Hasundutan, Tobasa dan Samosir.“Selama lebih kurang lima minggu mengunjungi beberapa Desa di Tarutung, Sibolga, Humbahas, Tobasa dan Samosir saya benar-benar yakin memang Propinsi Tapanuli itu diinginkan masyarakat. Bahkan saat mengunjungi Desa Tano Tombangan (Tapsel) masyarakatnya pun sependapat. Mungkin ada juga masyarakat yang kurang mendukung ya wajar-wajar saja, tapi kesimpulannya itulah keinginan sebagian besar masyarakat,” kata Leo Nababan yang juga Caleg Partai Golkar dari Dapem II untuk DPR RI ketika ditanyai beberapa wartawan tentang Protap di Bandara Polonia, Senin (16/2).

Menurutnya, rakyat di pedesaan itu polos tanpa kepentingan politik. Keinginan Propinsi Tapanuli itu katanya juga karena selama puluhan tahun Indonesia merdeka beberapa desa di pelosok Tapanuli masih tertinggal dari sentuhan pembangunan, bahkan banyak yang masih terisolir karena akses jalan belum bisa dilewati kenderaan roda empat.Menyoal aksi demo pendukung Protap yang berakhir ricuh di DPRD Sumut 3 Februari lalu kata Leo itu sangat disesalkan semua pihak karena Ketua DPRD Sumut Aziz Angkat meninggal dunia. Tapi karena itu menyangkut demo anarkis menurutnya itu dipercayakan saja kepada pihak kepolisian secara profesional.“Almarhum Aziz itu teman saya karena sama-sama lama di Kosgoro. Kematiannya pun saya ketahui setelah ditelepon keluarganya, saya sedih sekali. Saat bersamaan Oppung saya meninggal dunia makanya perhatian saya tersita. Ya sudahlah kita ambil hikmahnya, semoga keluarganya tabah dan ikhlas,” katanya.Memang kematian Aziz Angkat lanjut Leo membuat kader-kader Golkar marah karena almarhum salah satu kader terbaik Golkar. Namun Leo Nababan meminta elemen masyarakat, ormas, OKP dan tokoh-tokoh agama agar menahan diri dan memercayakan penuntasan kasus demo itu kepada yang berwajib.Ketika didesak wartawan apakah dirinya juga ikut mendukung Protap, Leo yang juga Ketua DPP Kosgoro dengan tegas menyatakan dirinya juga mendukung karena untuk kebaikan rakyat di kawasan Tapanuli.

Bahkan Leo menyatakan siap untuk membantu dana. “Sejak awal saya juga mendukung Protap, saya juga siap bila dimintai dana. Tapi panitia tidak pernah datang ke saya, mungkin mereka tahu Leo Nababan tidak punya uang banyak,” katanya sambil tertawa.Ia kembali berharap agar para tokoh dan media-media tidak memprovokasi dan melebar-lebarkan kasus demo itu seolah-olah siapapun yang mendukung Protap harus diusut polisi. “Memangnya aspirasi pemekaran daerah itu dosa atau subversif apa? Demo ya demo, mendukung ya mendukung. Deklarasi formalnya sudah 7 tahun, bahkan wacana Protap itu sudah lama, lagunya pun sudah ada 20 tahun.

Propinsi lain baru 2 tahun sudah jadi. Anarki itu bisa banyak faktor, mungkin karena sangat lambat dan terkesan dilambatkan, mungkin karena ramainya massa atau faktor lain. Kita sangat menyesalkan, siapapun pasti tidak menginginkan kejadian itu,” tandasnya.Leo berencana akan menjenguk para panitia Protap yang saat ini dalam pemeriksaan kepolisian karena memang harus gentlemen bertanggungjawab akibat dari aksi demo itu. (M-17/u)

Tidak ada komentar: