Senin, 16 Februari 2009

Hasil Kunjungan Dewan Pers Ke Harian SIB

Medan (SIB)

Tim Investigasi Dewan Pers melakukan pertemuan dengan jajaran redaksi di Harian Sinar Indonesia Baru di Jalan Brigjen Katamso Medan, Jumat (13/2) malam. Kedatangan Dewan Pers untuk mendengar dan mencari tahu langsung dari SIB terkait adanya pengaduan yang disampaikan tentang pemberitaan Harian SIB soal Propinsi Tapanuli.

Rombongan Dewan Pers terdiri dari Ketua Komisi Peningkatan Profesi Wartawan dan Media Bambang Harymurti, Lukas Indarso, Wina Armada, Wikrima Irian Abidin dan staf Ismanto. Mereka diterima Penasehat Harian SIB DR MD Wakkary didampingi Penanggungjawab Tuty Rotua Panggabean, Koordinator Redpel Ir Parluhutan Simarmata dan Redpel Manapar FT Manullang, Korda Medan Sumba Simbolon, ST, Habibul Chair, Wakorda Medan Anton Panggabean, SE.Bambang Harymurti dalam dialog dengan SIB mengatakan, kedatangan mereka dari Jakarta untuk mengumpulkan fakta-fakta guna meneliti ada tidaknya pelanggaran kode etik yang dilakukan Harian SIB dalam pemberitaannya terkait pemberitaan aspirasi pembentukan Propinsi Tapanuli. “Itikad kami Dewan Pers tidak mau ada pembredelan. Meski dikerubuti sampai mati pun tetap kami perjuangkan kemerdekaan pers. Kami tidak mau Dewan Pers kembali seperti Departemen Penerangan di masa lalu,” kata Bambang.Menurutnya tugas yang dijalankan oleh Dewan Pers adalah mengawasi seluruh wartawan dan media apakah kode etik jurnalistik sesuai UU Pokok Pers No 40 Tahun 1999 sudah dijalankan dengan baik.Wikrima mengatakan, sebenarnya satu media wajar apabila konsern pada satu topik seperti halnya SIB sangat konsern terhadap pemberitaan Propinsi Tapanuli. Seperti juga pemekaran daerah lainnya menurutnya sah-sah saja karena untuk membangun ketertinggalan masyarakat di daerah-daerah yang kurang tersentuh pembangunan.“Bahwa SIB punya segmen market orang-orang Batak, Tapanuli, Tempo juga punya segmen, semua media juga punya. Itu harus kita jaga karena itu referensi pembacanya, kalau tidak bapak ditinggali kan. Tapi mungkin itu tadi, kalau mungkin ada orang-orang yang berbeda pendapat saya kira bisa dikasih ruang lah,” tambah Wina Armada.

MD Wakkary menyampaikan terima kasih atas kedatangan Dewan Pers ke Harian SIB untuk menanyakan langsung sekaligus dalam rangka melakukan pembinaan. “Kita juga berjanji untuk berusaha memenuhi apa yang disampaikan Dewan Pers meskipun mungkin tidak sempurna. Tapi sebenarnya sekarang ini media-media lain juga sangat tidak berimbang pak sehingga beban SIB sangat berat sekali. Jadi kalau ada berita yang sedikit saja mengentengkan kita tentu SIB tidak terlalu berat,” ungkap Pak Wakkary.Tuty Rotua menambahkan, keterangan Dewan Pers kemarin (Dewan Pers Tidak Lakukan Pembredelan-red) yang saya lihat hanya dua koran saja yang memuat. Kemudian lanjutnya, keterangan Kapolda Sumut Nanan Soekarna juga saya nilai tidak dimuat secara apa adanya oleh media-media massa di Sumut. Jadi kalau dibilang tak seimbang, teman-teman media lain lebih tidak fair,” kata Tuty.Bambang Harymurti mengatakan, sebenarnya Pers yang baik itu bukan Pers yang tidak pernah salah. Tapi kalau salah katanya harus melakukan koreksi dan kalau perlu meminta maaf. “Bagi saya, jadi wartawan yang baik itu kalau tidak punya musuh itu salah. Tapi musuhnya siapa,” ujarnya.Disebutkan, Dewan Pers akan melakukan rapat pleno di Jakarta untuk memutuskan kasus tersebut.

Pada bagian lain, dalam kesempatan itu Dewan Pers juga mempersilahkan Harian SIB membuat pengaduan terhadap media-media yang pemberitaannya tidak benar dan tidak berimbang terkait aksi demo anarkis Propinsi Tapanuli. “Kalau SIB tidak mengadukan, itu sama saja SIB membenarkan pemberitaan media-media itu, di sisi lain kalau tidak mengadukan itu sama saja membiarkan media-media mengulang kesalahannya,” kata Wina Armada.(M-17/M-28/d)

Tidak ada komentar: