Selasa, 24 Februari 2009

Resesi AS Bisa Berlanjut hingga Tahun 2010

WASHINGTON, SELASA — Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat Ben Bernanke memperingatkan Kongres bahwa jika tidak ada kebijakan pemerintah yang tepat, resesi di negara itu bisa berlanjut hingga tahun 2010.Namun, dia mengatakan, jika pemerintah Presiden Obama dan Gubernur Bank Sentral berhasil menerapkan sejumlah langkah untuk menstabilkan dunia finansial, tahun 2010 bisa menjadi tahun perbaikan.

Bernanke mengeluarkan pernyataan ini di depan Komite Perbankan Senat. Dia juga memperingatkan kelesuan yang melanda secara global merupakan ancaman karena eskpor akan terpukul.Dalam upaya menghidupkan kembali perekonomian, Bank Sentral AS telah menurunkan suku bunga hingga hampir 0 persen, sementara pemerintah Obama baru-baru ini menandatangani paket stimulus ekonomi berjumlah 787 miliar dollar AS.

Bernanke meyakinkan anggota Senat bahwa dia "berkomitmen untuk mempergunakan semua cara yang ada untuk merangsang kegiatan ekonomi dan mencoba memperbaiki fungsi pasar finansial".Namun, dia juga menggarisbawahi prediksi jangka panjang perekonomian, yang menurutnya menggambarkan, "pandangan pembuat kebijakan bahwa perbaikan ekonomi sepenuhnya dari resesi yang terjadi sekarang akan memakan waktu lebih dari dua atau tiga tahun".

Kesaksian Bernanke ini tidak menyentuh data kepercayaan konsumen pada bulan Februari yang berada di titik terendah sejak Dewan Konferensi mulai mengumpulkan data ini tahun 1967. Indeks sentimen data itu turun lebih besar dari perkiraan 25,0 pada bulan Februari dibandingkan 37,4 pada bulan Januari."Kami mendapatkan angka kepercayaan konsumen terburuk yang pernah kami catat," ujar Mat Esteve, pedagang valas di Tempus Consulting Washington. "Setelah terjadi aksi jual beli luar biasa hari Senin, bisa menggarisbawahi risiko yang ada sekarang."Harga rumahSementara itu, muncul data mengenai peningkatan penurunan harga rumah yang sangat cepat di Amerika. Indeks harga rumah S&P Case Shiller memperlihatkan rumah keluarga tak bertingkat turun 18,5 persen bulan Desember dibandingkan bulan yang sama tahun 2007.

Ini merupakan penurunan terbesar sejak indeks ini dibuat 21 tahun lalu."Hanya sedikit, jika pun ada celah perubahan yang bisa dilihat dalam data ini," uajr David Blitzer, Ketua Komite Indeks S&P. "Sebagian besar wilayah negara ini tampaknya berada di jalur negatif."ONO

Sumber : kompas.com

Kunjungi www.cibercentra.com Layanan iklan dan promosi online gratis!!

Tidak ada komentar: