Kamis, 04 Desember 2008

Rupiah Masih Tertahan

JAKARTA, JUMAT — Rupiah, Jumat (5/12) pagi, turun, tetapi posisinya masih di bawah angka Rp 12.000 per dollar AS setelah mengalami kenaikan seiring membaiknya laju inflasi November 2008 yang mencapai 0,12 persen. Rupiah berada di posisi beli Rp 11.850 per dollar AS dan untuk posisi jual Rp 11.950.

Analis valas PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova, di Jakarta, Jumat, mengatakan, turunnya rupiah karena spekulasi di pasar masih tetap terjadi karena eksportir yang menjual produknya ke pasar ekspor tidak segera menukar dollar-nya ke rupiah. "Akibatnya, kebutuhan dollar AS di pasar domestik tinggi dan kurang diimbangi stok yang ada," katanya.

Selain itu, menurut dia, pertumbuhan ekonomi di dalam negeri yang melambat merupakan faktor bagi eksportir ataupun individu untuk tetap memiliki dollar AS. "Masyarakat kini cenderung memegang dollar ketimbang rupiah pada kondisi seperti ini," katanya.

Apalagi, kata dia, banyak ibu-ibu rumah tangga yang juga membeli dollar AS untuk memenuhi kebutuhan sekolah anaknya di luar negeri meski kondisi seperti itu diperkirakan hanya sesaat. "Kami optimistis rupiah masih dapat menguat dan tetap berada di bawah angka Rp 12.000 per dollar AS," ucapnya.

Ia mengatakan, pemerintah juga harus memperkuat pasar uang domestik agar spekulasi terhadap dollar AS tidak tinggi dengan melakukan pengawasan ketat terhadap bank-bank asing yang bermain valas.

Apabila semua ini dapat dilakukan, katanya, maka mata uang Indonesia berpeluang untuk kembali menguat dan menjauhi level Rp 12.000 per dollar AS.


EDJ

Tidak ada komentar: