Senin, 08 Desember 2008

Obama: The Era of Internet Presidency-97

PEMILIHAN Presiden Amerika Serikat sudah usai. Barack Obama sudah terpilih menjadi Presiden AS periode 2008-2012 dan akan dilantik pada 20 Januari 2009. Ada satu catatan yang menarik bagi saya dari Pilpres Amerika kali ini, yaitu bagaimana pentingnya peranan internet, terutama Web 2.0 dan social networking, sebagai media kampanye. Ini menandai era baru pemanfaatan media dalam sejarah kepresidenan di Amerika.

Dulu, pada masa kepemimpinannya, Franklin D Roosevelt (FDR) memanfaatkan radio untuk menjelaskan kebijakan New Deal-nya kepada warga Amerika. Sepanjang tahun 1933 sampai 1944, pidato radio FDR yang dikenal sebagai fireside chats ini mampu membangkitkan semangat kepada warga Amerika yang sedang dilanda the great depression dan disusul Perang Dunia Kedua.

Belasan tahun kemudian, pada September dan Oktober 1960, John F Kennedy (JFK) dan Richard Nixon melakukan debat kepresidenan untuk pertama kalinya di televisi. Hasilnya? Menurut penonton televisi, JFK yang menang. Namun, menurut pendengar radio, Nixon-lah yang menang atau setidaknya seri.

Mengapa? Karena pendengar radio tidak melihat apa yang disaksikan oleh pemirsa televisi. Nixon saat itu kakinya sedang sakit dan tampak kelelahan. Sementara itu, JFK kita tahu berwajah tampan, muda, dan penampilannya simpatik. Karena itu JFK akhirnya bisa memenangi pemilihan presiden Amerika, mengalahkan Nixon.

Nah, kalau era FDR bisa disebut sebagai the first radio presidency dan era JFK menandai the first television presidency, era Obama adalah the first internet presidency. Di era Obama inilah internet berperan sangat penting. Obama menggunakan situs www.barackobama.com sebagai platform utamanya ketika sedang berkampanye. Situs ini bukan hanya menjadi sentra informasi dan komunikasi resmi, melainkan juga menjadi semacam konektor ke berbagai situs terkait lainnya, seperti Facebook, MySpace, YouTube, Flickr, Digg, Twitter, Eventful, LinkedIn, Black Planet, Faithbase, Eons, Glee, MiGente, MyBatanga, Asian Ave, atau DNC PartyBuilder.

Di situs BarackObama.com ini ada juga penjelasan cara mendapatkan informasi secara mobile lewat telepon seluler. Ada pula aplikasi iPhone dan ringtone yang bisa di-download secara gratis. Selain itu ada juga Obama Store yang menjual merchandise tradisional, seperti T-shirt, gelas, poster, pin, topi, atau stiker.

Namun, bagi saya, yang paling menarik dari situs ini adalah fasilitas social networking-nya yang beralamat di my.barackobama.com. Di komunitas online yang biasa disebut myBO ini, simpatisan Obama bisa secara aktif mendukung kampanye sesuai dengan profil dirinya masing-masing. Kalau Anda sudah terbiasa dengan Facebook, myBO ini akan terasa sangat familiar. Tampilan dan fitur-fitur yang ada di sini mirip dengan yang ada di Facebook.

Pertama-tama kita masuk ke fasilitas My Dashboard. Ini semacam control panel untuk semua aktivitas yang akan, sedang, dan telah kita lakukan di myBO ini. Aktivitas yang bisa dilakukan sendiri sangat beragam. Kita bisa menulis pendapat kita ke koran dan stasiun TV lokal atau nasional tentang berbagai isu kampanye kepresidenan, baik yang dilakukan Obama maupun pesaingnya. Ada juga fasilitas My Blog yang memungkinkan kita bercerita soal pemikiran atau pengalaman kita.

Kita juga bisa bergabung ke lebih dari 20.000 grup aktif yang ada di sini, baik berdasarkan interest maupun lokasi tempat kita tinggal. Grup yang berdasarkan interest ini macam-macam, ada yang untuk single mom untuk yang bekerja sebagai air traffic controller (ATC) sampai ke pendukung Obama yang menggemari tarian tango.

Lalu, kita juga bisa memanfaatkan fasilitas Contact Voters. Di sini kita bisa berpartisipasi menghubungi para tetangga kita yang punya hak pilih (voters), baik lewat metode calling campaign atau walking campaign. Kita tidak perlu repot-repot melakukan pendataan. Di sini kita tinggal memberitahukan lokasi kita, nanti akan muncul secara otomatis daftar nama dan lokasi para voters di sekitar kita.

Yang juga tak kalah menarik adalah fasilitas Fundraising. Di sini kita bisa menentukan sendiri target dana yang ingin kita kumpulkan dari para kenalan kita lewat e-mail. Berapa banyak donatur dan jumlahnya bisa kita pantau lewat myBO kita ini. Canggih, bukan? Tak heran kalau Obama dan timnya pun memanfaatkan media internet lagi ketika sudah terpilih dan dalam masa transisi sekarang (president-elect). Bukan di BarackObama.com lagi, tapi lewat situs Change.gov.

Nah, bisa kita lihat bagaimana ampuhnya internet dengan Web 2.0 dan social networking-nya. Kisah Obama di atas mudah-mudahan bisa menginspirasi New Wave Marketers untuk melakukan langkah-langkah kreatif menghadapi lanskap yang terus berubah dengan pesatnya ini.



Hermawan Kartajaya

Tidak ada komentar: