Rabu, 12 November 2008

Syamsul Arifin Tawarkan Peluang dan Jaminan Investasi di Sumut

Jakarta (SIB)

Gubernur Sumatera Utara H. Syamsul Arifin menawarkan peluang investasi di bidang pertanian, perkebunan, perikanan, industri pengolahan, pertambangan, jasa, dan pariwisata kepada sekitar 150 orang duta besar/perwakilan negara sahabat dan pengusaha asing (ekspatriat). Untuk meyakinkan investor, Gubsu juga memberikan jaminan keamanan serta kemudahan pelayanan perizinan dengan membentuk Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu untuk perizinan dan non perizinan yang akan mulai operasi tahun 2009 mendatang.

‘Dengan senang hati, bilamana para investor dapat berkunjung ke Sumatera Utara. Kami akan menunjukkan secara detail potensi investasi yang ada,’ ujar Syamsul Arifin saat tampil sebagai pembicara dalam diskusi The Business Rountable With The Government of Indonesia di Jakarta, Selasa (11/11). Pembicara lain yang tampil dihari pertama diskusi yang digelar The Economist Group ini adalah Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal M. Lutfi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah DKI Jakarta Hasan Basri Saleh. Diskusi hari kedua, Rabu (12/11) menampilkan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

Secara rinci, Gubsu Syamsul Arifin menguraikan, investasi di sektor pertanian dan perikanan meliputi perdagangan komoditi, budidaya dan pembibitan, agro industri dan agro tourism. Sektor peternakan meliputi produksi daging, pembibitan, penggemukan, rumah potong hewan dan industri pengolahan hasil peternakan. Dibidang kehutanan mencakup perdagangan komoditas hasil hutan, pembibitan, hutan tanaman industri, industri pengolahan hasil hutan, dan wisata alam.

Sedangkan di sektor pertambangan, Gubsu menawarkan eksploitasi berbagai bahan tambang serta pengolahan sumber energi berupa panas bumi, air dan batubara. Di bidang infrastruktur, peluang yang tersedia berupa pembangunan jalan tol, pelabuhan laut, perkretaapian, bandar udara, pembangkit listrik, pengolahan limbah dan pengembangan kawasan industri. Tak ketinggalan, sektor kesehatan juga membuka peluang investasi, utamanya dalam hal pembangunan rumah sakit, laboratorium, industri obat dan alat-alat kesehatan. ‘Di bawah kepemimpinan saya, orientasinya adalah mempermudah pelayanan dengan motto ‘Kalau bisa dipermudah, mengapa dipersulit,’ ujar Syamsul.

Guna lebih meyakinkan para Dubes/perwakilan negara sahabat dan pengusaha asing, dalam paparannya Syamsul Arifin juga mengambarkan posisi dan kontribusi Sumatera Utara terhadap perekonomian nasional. Fluktuasi pertumbuhan ekonomi Sumut lima tahun terakhir berada di kisaran 4,48 sampai dengan 6,90 persen per tahun. Ini berarti, pertumbuhan ekonomi Sumut selalu berada di atas pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Tingkat inflasi juga relatif terkendali dan rata-rata di bawah angka inflasi nasional, yaitu 4,23 persen (2003) dan 6,60 persen (2007). Trend ekspor juga terus meningkat dengan meyakinkan. Kalau pada tahun 2003 nilai ekspor hanya US$ 2,69 milyar, maka pada tahun 2007 meningkat tajam menjadi US$ 7,8 milar.

Perkembangan investasi juga di daerah yang memiliki luas 71.680 km2 yang dihuni 12,8 juta penduduk dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Sejak tahun 1968 sampai September 2008, rencana investasi PMDN sejumlah 457 proyek senilai Rp. 43,4 triliun terealisasi sejumlah 359 proyek senilai Rp. 9,8 triliun. Sedangkan rencana investasi PMA sejumlah 477 proyek senilai US$ 9,847 milyar terealisasi sejumlah 260 proyek senilai US$ 4,6 milyar.

Dalam tahun 2008, hingga September 2008 tercatat rencana investasi PMDN sejumlah 14 proyek senilai Rp. 615,4 milyar terealisasi sejumlah 9 proyek senilai Rp. 346,5 miliar, dan rencana investasi PMA sejumlah 36 proyek senilai US$ 347,144 juta dan terealisasi sejumlah 11 proyek senilai US$ 118,45 juta.
‘Trend investasi yang cenderung meningkat menjadi bukti bahwa potensi dan iklim investasi di Sumatera Utara sangat kondusif. Karenanya, dengan senang hati kami mengundang anda berinvestasi di Sumatera Utara,’ ujar Syamsul. (Jos/g)

Cibercentra.com

Tidak ada komentar: