Rupiah Melorot, Sentuh Rp 11.300 Per Dollar AS

JAKARTA, JUMAT - Rupiah Jumat (23/1) pagi, melorot, ke level Rp 11.300/11.350 per dollar AS, akibat pelaku pasar yang kembali memburu dollar AS. Pengamat pasar uang, Farial Anwar mengatakan, merosot rupiah terhadap dollar karena kebutuhan pelaku pasar terhadap mata uang itu masih tinggi, sedangkan pasokan dollar ke pasar agak seret. "Kami memperkirakan rupiah akan kembali terpuruk pada sore nanti melihat pada perdagangan pagi ini permintaan pasar cukup besar," katanya.

Meski demikian, lanjut Farial, Bank Indonesia (BI) akan berusaha menahan tekanan itu dengan masuk ke pasar dan memantau kegiatan perdaganan bank-bank asing yang melakukan traksaksi valas.

Rupiah sejak berada di kisaran Rp 10.950-Rp 11.000 per dollar AS, yang sempat bertahan dalam dua minggu mulai pekan ini, terus terpuruk hingga mendekati angka Rp 11.300 per dollar AS. "Hal ini disebabkan seretnya pasokan dollar di pasar domestik. Apalagi, pelaku lokal lebih suka memegang dolar ketimbang rupiah," tuturnya.

Menurut Farial, kebutuhan pasar terhadap dollar AS kemungkinan karena emosional saja bukan berdasarkan kebutuhan. Apalagi, pemerintah masih menerapkan sistem regim devisa bebas yang kurang menguntungkan bagi pergerakan rupiah.

Seretnya stok dollar AS terutama disebabkan kebutuhan mata uang itu di pasar global sangat besar, terutama di Amerika Serikat dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang saat ini masih melambat.

Apalagi, menurut dia, investor asing juga sangat hati-hati dalam menempatkan dananya di pasar domestik karena menyimpan dana di suatu negara yang beresiko mereka merasa tidak nyaman. "Akibatnya, aktifitas perdagangan valas di pasar domestik agak lesu karena investor asing membatasi ruang geraknya," sebutnya.

EDJ Sumber : Ant


http://www.cibercentra.com
Layanan iklan & Promosi online gratis!!