Minggu, 05 Oktober 2008

Presiden : Dampak Krisis Keuangan AS Sudah Diantisipasi

Jakarta (SIB)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pemerintah sudah, sedang dan akan terus mengantisipasi dampak dari krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat sehingga tidak terlalu merugikan perekonomian nasional.

“Kita sudah antisipasi dan proaktif. Kita sudah, sedang, dan terus melakukan itu, mengambil langkah responsif. Saya berpendapat apakah ‘bail-out package’ 700 miliar dolar AS (jadi dilakukan atau tidak), apapun pasti berdampak ke negara lain, termasuk ke Indonesia sebagai emerging economy,” kata Presiden saat melakukan pertemuan dengan wartawan di Istana Negara Minggu malam.

Presiden mengatakan dirinya telah meminta Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia untuk meningkatkan koordinasinya dalam memantau perkembangan penanganan krisis ekonomi yang terjadi di AS.

“Saya sudah minta Menkeu bersama Gubernur BI dalam satu dua hari akan menjelaskan secara utuh antisipasi dan langkah yang sudah dan akan ditempuh sehubungan dengan krisis keuangan di AS,” katanya.

Dampak dari krisis keuangan AS ini, lanjut Presiden membuat perekonomian nasional harus lebih memperhitungkan berbagai aspek seperti penurunan laju ekspor, investasi dan arus modal asing yang tidak akan sebesar biasanya.

“Untuk itu investasi asing langsung menjadi sangat penting dan menjadi pekerjaan rumah kita bersama,” katanya.

Dampak itu, katanya akan berpengaruh terhadap perhitungan di APBN 2009 yang saat ini masih dibahas di DPR terutama dalam penentuan defisit APBN yang direncanakan antara 1,6 - 1,7 persen dari PDB.

Guna mengatasi hal itu, Presiden mengharapkan agar pengelolaan penerimaan dan belanja negara dilakukan dengan sangat tepat sehingga upaya menutup defisit bisa berjalan sesuai rencana.

“Kita harus pastikan sisi penerimaan dan pengeluaran. Penerimaan pajak, lifting minyak, dan spending harus tepat. Departemen-departemen pusat dan daerah harus pastikan tepat pengelolaan keuangannya,” katanya.

Pertemuan dengan sekitar 100 wartawan istana Presiden itu digelar setelah buka puasa bersama. Presiden didampingi Mensesneg Hatta Rajasa, Seskab Sudi Silalahi dan Menkominfo M Nuh serta sejumlah staf khusus Presiden. (Ant/m)

Tidak ada komentar: