Kamis, 23 Oktober 2008

AS Krisis, Pengusaha UEA Berburu Proyek RI

Laporan Wartawan Persda Network Ade Mayasanto

JAKARTA, KAMIS - Krisis keuangan Amerika Serikat yang mengarah ke krisis ekonomi memberi keuntungan besar bagi pengusaha-pengusaha uni Emirat Arab. Mengambil kesempatan di tengah-tengah melemahnya pengusaha AS yang tengah tak berdaya oleh krisis, sejumlah pengusaha emirat Arab berburu proyek investasi di Indonesia.

Dengan bendera Capital Investment Group, pengusaha UEA ini mencoba peruntungan nasib di Tanah Air. Dan untuk memulai investasinya di Indonesia, para pengusaha UEA ini 'sowan' dihadapan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (23/10).

"Kita berminat untuk investasi di bidang telekomunikasi, infrastruktur,properti, agriculture," kata Board Member Capital Husan Capital Investment Group Salman Almeri usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Meski memastikan kepincut untuk menanam investasi di Tanah Air, Salman Almeri tidak membeberkan seberapa besar dana segar yang akan dialokasikan di Indonesia. "Jumlah sangat besar, dan masih rahasia saat ini," ujarnya.

Menyangkut Pemilu dan Pilpres 2009 mendatang di Indonesia, salah satu board member capital investment group lainnya, Rafik Messai menegaskan, pengusaha UEA tidak tertarik pada perpolitikan di Indonesia. "Kami pebisnis dan tidak tertarik politik," tuturnya.

Utusan Khusus Presiden RI untuk Timur Tengah Alwi Shihab menegaskan, grup uni Emirat Arab meminta dukungan pemerintah atas rencana investasi jangka panjang di Indonesia.

"Mereka bersedia menjadi jembatan antara Indonesia dan negara-negara Arab, termasuk UEA. Jadi mereka tidak hanya menerima usul proyek, mereka juga menyampaikan proyek-proyek di Timur Tengah," jelasnya.

Capital investment group memiliki sekretariat di gedung Menara Prima lantai 24, jalan lingkar mega kuningan blok 6,2. Dari gedung inilah mereka mengontrol investasi pengusaha-pengusaha UEA di Indonesia.

Sebelumnya diberitakan, para pengusaha UEA berkomitmen memberikan dana proyek senilai 100 juta dollar AS untuk tiga proyek. Proyek itu antara lain real estate, pembangunan pelabuhan di Kalimantan, dan pembelian perusahaan jasa di bidang kesehatan.

Tidak ada komentar: