Minggu, 05 Oktober 2008

Pemerintah Jangan Kambinghitamkan Asing -arsip cibercentra

JAKARTA, SENIN- Mengantisipasi ancaman krisis keuangan global sebagai akibat krisis keuangan di AS, pemerintah hari Senin (6/9) ini mengadakan sidang kabinet khusus. Sebelumnya, para menteri bidang ekonomi juga telah melakukan pembahasan untuk mengantisipasi dampak hingga ke tanah air.

Ketua DPR Agung Laksono mengapresiasi langkah antisipatif yang dilakukan pemerintah itu. Namun, ia meminta pemerintah mengambil langkah-langkah serius, dan tidak lagi mengambinghitamkan asing, seperti sebelumnya.

"Kita menghargai langkah pemerintah untuk membicarakan antisipasi krisis keuangan global, karena memang itu harus dilakukan. Tapi jangan sampai menyalahkan asing seperti sebelum-sebelumnya. Misalnya, waktu menaikkan (harga) BBM kan pakai alasan karena dunia luar, sampai ke naiknya harga-harga lain. Tapi setelah itu, harga juga nggak turun-turun," kata Agung, Senin (6/10).

Dengan sumber daya alam (SDA) yang melimpah, Agung berharap tidak terjadi krisis moneter kedua, dan Indonesia bisa menghindari dampak luas dari krisis keuangan negara Bush itu. Ancaman krisis keuangan global diprediksi akan terjadi hingga tahun 2009.

Krisis keuangan global tersebut merupakan ancaman serius karena menyangkut negara-negara utama di dunia. Krisis keuangan berawal dari macetnya kredit perumahan di negeri itu dan membuat banyak firma keuangan bangkrut seperti Lehman Brothers dan Washington Mutual.ING

Tidak ada komentar: