Kamis, 17 Januari 2008

Kalangan Perbankan Indonesia menderita kerugian puluhan miliar rupiah karena kejahatan kartu kredit

DENPASAR,KAMIS - Kalangan Perbankan Indonesia menderita kerugian puluhan miliar rupiah per tahun akibat maraknya aksi kejahatan dalam bidang kartu kredit (KK). "Untuk selama tahun 2007 saja, kalangan perbankan tercatat mengalami kerugian antara Rp40 sampai Rp45 miliar," kata Dodit Probojati, dewan eksekutif Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI), di Denpasar, Kamis (17/1).
Usai pembukaan pelatihan tentang modus operandi penyalahgunaan KK, Dodit mengungkapkan, kerugian sebanyak itu menimpa 21 kantor bank tersebar di beberapa kota besar Indonesia. Ia tidak merinci identitas bank dimaksud, namun dikatakan bahwa selama ini aksi kejahatan kartu kredit telah menggerogoti lembaga keuangan yang ada di Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, Denpasar dan lain-lain.
Dari aksi kejahatan yang nanpaknya cukup marak belakangan ini, lanjut Dodik, sebagian besar dilakukan para penjahat dengan memalsukan kartu kredit. "Hampir 90 persen dari kasus kejahatan yang muncul, tercatat dilakukan sindikat maling dengan memalsukan kartu kredit yang diterbitkan lembaga resmi untuk itu," ucapnya.
Menyinggung pertumbuhan kartu kredit di Indonesia, Dodit mengungkapkan terus mengalami peningkatan, berkisar antara 20-30 persen pertahun. Saat ini, jumlah KK yang beredar di masyarakat mencapai 8,8 juta lembar, dengan total kredit dikeluarkan sebesar Rp18,3 triliun. Pelatihan sehari tersebut diikuti sebanyak 130 peserta dari jajaran Polda Bali, perbankan dan asosiasi yang terkait dengan kartu kredit.

Tidak ada komentar: